Rabu, 15 Februari 2017

Impian Putra Ciseeng





Daerah Otonomi Baru (DOB) 2030

Related image
Impian Putra Ciseeng (15/02/17)
Kota Parung merupakan Kota penyanggah yang berada diselatan ibu kota Jakarta, wilayah yang strategis yang terdiri dari 5 (lima) kecamatan, yakni: Kecamatan Ciseeng, Kecamatan Gunung Sindur, Kecamatan Kemang, Kecamatan Parung, dan Kecamatan Rancabungur. dilewati Dua sungai besar yang mengapit Kotamadya Parung. Di timur mengalir Sungai Angke yang mengarah ke Jakarta, di barat terdapat sungai Cisadane yang mengalir lewat Tangerang sebelum tumpah ke laut Jawa. Di selatan Kota Parung berbatasan dengan Kabupaten Bogor Barat, sedangkan di utara berbatasan dengan Kota Depok dan kota Tangerang Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Bogor  serta sebelah barat berbatasan dengan kota Tangerang Selatan.
Ada dua jalan negara yang membelah Kota Parung. Jalan pertama menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat,  jalan kedua menghubungkan Provinsi DKI Jakarta-Banten-Jawa Barat. Persisnya, jalan pertama membentang dari Tangerang-Bumi Serpong Damai (BSD)-Muncul (Provinsi Banten) menuju Prumpung (Gunung Sindur) - Ciseeng-Bogor (Provinsi Jawa Barat). Bentangan jalan kedua menghubungkan Jakarta Selatan (Provinsi DKI Jakarta) melewati Ciputat-Pamulang (Provinsi Banten), dan kemudian menuju Kota Parung terus ke Bogor (Jawa Barat).
Sejauh ini Kota Parung lebih dikenal sebagai pemasok hasil bumi, perikanan dan peternakan. Padahal selain itu Kota Parung juga menjadi ajang penggodogan calon-calon intelektual yang siap mengisi peran strategis di tingkat pembangunan nasional. Di Kota Parung banyak sekolahan bertaraf Internasional. Sekadar sebut saja: ada Sekolah Madania, Marsudirini, SMA Dwiwarna, School of Universe, Bogor Centre School, belum termasuk banyak pesantren yang dipadukan dengan sistem pendidikan modern serta Perguruan Tinggi Al Mukhlisin dan Institut Agama Islam Nahdatul Ulama . Bahkan Balai Latihan Kerja dan sebuah pusat pelatihan pengoperasian alat-alat berat milik sebuah perusahaan swasta terkemuka, setiap hari selalu dipenuhi pemuda-pemuda yang tidak ingin  jadi pengangguran dari berbagai tempat.
Sebuah rumahsakit bertaraf internasional (disebut Rumah Sehat) yang dimotori oleh Dompet Dhuafa pun kini sudah berdiri megah di pinggir jalan utama Kota Parung. Tak heran kini semakin banyak orang betah dan memilih tinggal menetap di Kota Parung. Itu sebabnya semakin banyak pula developer yang mengembangkan perumahan di kota itu, yang pada gilirannya mengundang pula pedagang-pedagang semisal material dan perabotan rumahtangga untuk ikut meramaikan dunia usaha. 
Memang belum ada terminal di Kota Parung meski - tidak bisa tidak - setiap hari angkutan lintas kota dan angkutan lintas provinsi menjejali pusat kota itu. Namun dengan adanya Landasan Udara (Lanud) Atang Sanjaya milik TNI AU yang sewaktu-waktu bisa saja berubah menjadi bandar udara, Kota Parung siap mengembangkan angkutan udara jarak pendek - misal ke Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Kemayoran,  ke Pondok Cabe, ke Bandung, Cirebon, Tasikmalaya dsb - guna mempermudah warganya yang ingin bepergian ke luar kota.
Parung memiliki sebuah pasar tradisional yang aktif 24 jam, di Parung juga terdapat beberapa Objek Wisata yang terkenal, yaitu Taman Pemandian Air Panas Tirta Sanita Gunung Kapur, Batu Tapak (fosil sejarah) di daerah Cidokom dan lain-lain. Besar kemungkinan kota parung  akan menjadi  daerah otonomi baru seperti saudara-saudaranya yang berada di Kota Depok dan Kabupaten Bogor Barat.